Struktur Benih dan Perkecambah Tanaman Dikotil dan Monokotil
Struktur Benih dan Perkecambahan Tanaman Dikotil dan Monokotil
Oleh :
DIANA YOHAENDRIA D.F
A42220340
GOL : A
A. PENGERTIAN BENIH
Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang dipergunakan
untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003). Benih adalah benih tanaman yang sengaja diproduksi dengan menggunakan teknik tertentu yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan tanam berikutnya. Benih adalah simbol permulaan. Benih adalah inti kehidupan di alam karena digunakan sebagai generasi penerus generasi tumbuhan. Dalam konteks agronomi, benih harus mampu menghasilkan tanaman produksi maksimal dengan teknologi maju, maka benihnya harus berkualitas tinggi (kualitas dan ketelitian yang baik). Yang dimaksud dengan benih bermutu atau mutu yang baik adalah kapasitas benih tersebut menunjukkan tingkat perkecambahan tinggi, tingkat benih rumput rendah, pertumbuhan tinggi, tidak ada hama , penyakit dan kontaminan lainnya.
B. PENGAMATAN STRUKTUR BENIH
Benih matang terdiri dari 3 bagian dari embrio, endosperm, dan kulit benih yang terbentuk oleh dinding bakal biji termasuk kedua integumennnya. Embrio terbnatuk dari telur yang di buahi ( zygote) dengan mengalami pembelahan sel di dalam embryosac. Kulit benih terbentuk dari integument dari ovule ( Kartasapoetra, Ance. 2003). Embrio yang berkembang sempurna terdiri dari struktur sebagai berikut Epikotil ( calon pucuk ), Hipokotil ( calon batang), kotiloden ( calon daun), Radikula ( calon akar) (Sutopo,2002).
Alat :
1. Kaca pembesar
2. Telenan
3. Mangkuk
4. Pisau scalpel
Bahan :
1. Benih Tanaman dikotil, monokotil
2. Air
Prosedur Kerja
1. Rendam benih selama 24 jam
2. kemudian belah benih secara membujur
3. mengobservasi struktur dari setiap sampel benih
4. mengidentifikasi sampel yang tergolong dikotil atau monokotil
C. HASIL PENGAMATAN
1. Benih Kacang hijau (Vigna Radiata )
3. Benih Kacang Panjang ( Vigna Unguilcata )
4. Benih Mentimun ( Cucumis Sativus )
5. Benih Cabe ( Capsicum Annuum)
6. Benih Tomat ( Solanum Iycopersicum )
7. Benih Padi ( Oryza Sativa L.)
8. Benih Jagung ( Zea May )
9. Benih Lamtoro ( Leucaena Leucocephala )
D. FUNGSI DAN BAGIAN- BAGIAN BENIH
- Kulit Benih
Kulit biji ( testa) berasa dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji bertekstur keras dan kuat dengan warna kecoklatan sedangkan bagian di dalam tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan akhibat serangan cendawan, bakteri dan sekta dan berperan dalam menentukan derajat kecepatan imbibisi air.
2. Endosperm
Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio (Sri Mulyani,2019). Fungsi dari endosperm adalah sebagai jaringan penyimpanan yang memberi nutrisi bagi embrio dan juga kecambah muda. Endosperm berada di sekitar embrio dan memberi nutrisi dalam berbentuk pati. Selai itu, bagian dari biji juga mengandung lemak dan protein. Endosperm pada tanaman monokotil bentuknya menonjol yang disebut sebagai biji endospermaik, sedangkan pada tanaman dikotil tidak terlalu menonjol yang disebut sebagai biji non-endospermaik. Endosperma dibagi menjadi tiga berdasarkan tipe perkembangannya.
- Endosperma tipe inti yaitu endosperma yang dihasilkan oleh divisi inti bebas dari endosperma primer, contoh: Air kelapa
- Endosperma tipe sel yaitu endosperma yang terbentuk oleh penutup inti endosperma primer yaitu dinding sel, contoh: Daging Kelapa
- Endosperma tipe helobial yaitu endosperma yang terbentuk dari menggabungkan kedua tipe yaitu tipe inti dan tipe sel, contoh : kelapa.
3. Embrio
Embrio adalah bagian dari biji yang merupakan bakal tanaman. ketika benih sudah mulai berkecambah, embrio akan memulai pertumbuhan dengan membentuk akar, batang dan daun untuk pembentukan embrio menggunakan cadangan makanan dalam benih ( endosperma). Embrio pada tanaman di dalamnya terdapat bagian batang dibawah keping biji yang disebut hipokotil, terdapat juga bagian batang akar disebut sebagai radikula, plumula adalah bagian daun pada embriom. Plumula dan radikula terdapat meristem apeks di ujungnya. Selain itu terdapat kotiledon yang akan menyerap zat-zat maknan dari endosperma untuk di pindahkan ke embrio ketika biji mulai berkecambah.
E. PENGERTIAN PERKECAMBAHAN
Perkecambahan merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah ( plumula dan radikula ). Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang. Perkecambahan yang nomal adalah proses pertumbuhan plumula dan radikula yang tumbuh normal dalam jangka waktu tersentu sesuai dengan ketentuan ISTA ( Taiz and Zeiger 2002).
Proses perkecambahan dimulai dari benih melakukan imbibisi air melalui kulit benih sampai terjadi pembentukan dan perkembangan sel- sel dari embrio lalau mulai muncul radikula dari permukaan kulit biji. Kecepatan dan karakteristik perkecambahan setiap benih biasanya berkaitan dengan adanya faktor dormansi, lungkingan dan genetik ( Taiz dan Zeiger 2002). Tumbuhnya kotiledon di bedakan menjadi dua yaitu pada tanaman dikotil kebanyakan memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan pada tanaman monokotil memiliki tipe perkcambahan hipogeal ( Pratiwi,2006).
F. TIPE-TIPE PERKECAMBAHAN
- Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan Epigeal terjadi saat hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula keluar sampai ke permukaan tanah sehingga kotiledon berada di atas pemukaan tanah. Kotiledon akan melakukan fotosintensi selama daun belum terbentuk. Organ pertama yang akan muncul ketika benih berkecambahan adalah radikula kemudian akan menembus permukaan tanah. Tanaman dikotil yang terangsang cahaya ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama atau daun lembaga kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan mkanan di dalamnya habis digunakan oleh embrio ( Campbell et al.,2000:365).
2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan Hipogeal ditandai dengan epikotil yang tumbuh memanjang lalu plumula tumbuh ke permukaan tanah menembuh kulit biji tetapi kotiledon tetap berada di dalam tanah ( Campbell et al.,200:366).
G. Pengamatan Struktur Perkecambahan
1. Alat
a. Kertas Tissue
b. Kaca pembesar
c. Kamera
2. Bahan
a. Sampel Kecambah epigeal ( kacang tanah, kacang panjang, kedelai, kacang hijau)
b. Sampel kecambah hipogeal ( jagung)
c. Air
3. Prosedur Kerja
a. Perkecambahkan benih selama 1 minggu
b. Cabut kecambah , cuci akar hingga bersih
c. Letakkan sampel pada kertas tissue
d. Amati dan identifikasi bagian - bagian menggunakan kaca pembesar
e.Foto sampel kecambah sebagai dokumentasi
H. HASIL PENGAMATAN
1. Kecambah Epigeal
a. Kacang Panjang
b. kacang tanah
c. Kacang hijau
- Radikula
2. Hipokotil
Sebagai penghubung antara kotiledon dan radikula, pada tanaman kacang-kacangan atau tanaman epigeal jarak antar hipokotil dan epikotil berbeda seperti pada tanaman kacang panjang berjarak 1:2, kacang hijau 2:2, kacang kedelai 2:1. 3. Kotiledon
Sebagai pengganti daun sejati yang belum muncul yaitu penyedia cadangan makanan sebagai energi untuk tumbuh bagi tanaman epigeal, sedangkan untuk tanaman hipogeal kotiledon berfungsi sebagai alat pengantar zat makanan dari endosperm untuk diberikan pada kecambah sebelum daun sejati muncul.
4. Endosperm
Sebagai penyedia zat makanan untuk kecambah sebelum munculnya daun sejati
5. Koleoptil
Sebagai penghubung antara kotiledon dan Plumula atau daun sejati bagi tanaman epigeal, sedangkan tanaman hipogelas koleoptil sebagai pelindung plumula.
6. Daun Sejati
Tempat terjadinya fotosintensi untuk menghasilkan gula dan energi.
DAFTAR PUSTAKA
Ance G. Kartasapoetra. 2003. Teknologi Benih-pengolahan benih dan tutunan praktikum. Rineka Cipta
Campbell, N. A., Reece, J. B dan Mitchell, L.G. 2000.Biologi Edisi kedua Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan
Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta.
Pratiwi. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga
Sri Mulyani E.S.2019. Anatomi Tumbuhan. PT Kanisius.
Taiz and Zeiger.2002. Plant Physiology. Sunderland: Sinauer Associates
Komentar
Posting Komentar